PERKEMBANGAN PESANTREN DI LUAR NEGERI

Hallo sobat Al-ittihad, bagaimana kabar antum?, baik-baik sajakan. Kemarin siang (15/2) crew Al-ittihad telah berhasil mewancarai guru kita, yang sudah berpengalaman mengenai luar negeri, siapa lagi kalau bukan, K.H. Hafidz kalamillah yang biasa kita sapa gus Hafidz itu. Kita telah reportase dengan gus Hafidz mengenai perkembangan pesantren diluar negeri, beliau berpendapat bahwa pondok pesantren diluar negri memang masih eksis disebagian Negara, karena kentalnya Thariqah, sampai kapanpun yang namanya pondok pesantren itu  tidak akan pernah pudar .

          Ada dua unsur yang biasanya dimiliki oleh pesantren: yang pertama pondok pesantren pasti memiliki Masyayeh (pengasuh) dan murid, karena jika tidak ada murid dan masyasyeh pasti tidak akan menjadi sebuah  pondok pesantren. yang kedua Masyayeh (kebaikan) pasti memiliki ritual atau cara sendiri untuk mengembangkan eksentasi sosial serba thoriqah, sidiqiyah, qodiriyah dan thijaniyah.
          Tujuan dari nafsahnya adalah membuat karakter dengan memperbanyak witir. dari segi bahasa, kata orang sufi, murid adalah orang yang menghendaki pada jalan Allah, sedangkan tholib adalah orang  yang menuntut ilmu.
          Diluar negeri pondok pesantren tidak begitu besar kalau dibandingkan dengan negara Indonesia, karena di Indonesia tidak pernah lepas dari thariqahnya, tetapi kalau dengan akademik, 100% formal negara Indonesia. menurut pikiran para ulama`, yang berpendapat bahwa ada beberapa macam  ilmu yang diajarkan di negara kita, yang tercinta ini. Contohnya seperti Thariqah dan syariat.
          Biasanya yang dilakukan oleh para santri diluar negeripun, tidak jauh berbeda dengan santri di negara Indonesia ini, contohnya  seperti ibadah, membaca Al-Quran, wiridan dan masih banyak lagi.
          Adapun bermacam- macam kitab yang biasa diajarkan, seperti karangan Syeh Muhammad, yaitu khilyatul aulaiya`.
          Kalau dipikir-pikir menurut psikologi, perbedaankan pondok pesantren di Indonesia dan diluar negeri, berpacu pada pendukungnya. kalau Di Indonesia di dukung oleh masyarakat sekitarnya, sedangkan diluar negeri, di pacu oleh para Masyayeh-nya.
          Pendiri pertama pondok pesantren  diluar negeri adalah Rasulullah SAW yang dinamakan Ashabus shofa' yang terdapat 400 santri disana, tetapi para santri  disana kurang lebih adalah sohabat nabi.
          Sabat Al-ittihad cukup sekian ya!!!!, dari crew Al-ittihad, semoga ini semua bisa bermanfaat bagi antum semua amin.........  (Rohmah, Halis, Ummu)

                                                                                                                                      

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
Majalah Al-Ittihad © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top