Reporter Al-Itihad saat wawancara dengan Kapolsek Jatirogo AKP Nur Chozin (24/12). (Foto:Rohmah) |
Korupsi Di Indonesia
Makin Merajalela
Al-Ittihad, edisi 2 – Sudah menjadi rahasia umum, kasus korupsi di Indonesia makin merajalela. Korupsi tidak hanya dilakukan oleh kalangan tingkat
bawah saja, melainkan sudah
jamak dilakukan oleh oknum pejabat negara. Semua orang
mestinya berharap negeri kita ini bersih dari kasus korupsi. Namun, apalah daya, di era reformasi ini justru banyak pihak
yang terjerat dan terjerumus dalam kenikmatan semu korupsi. Kasus korupsi di negeri ini makin merajalela.
Terkait
dengan fenomena itu, Kapolsek
Jatirogo AKP Nur Chozin saat berbincang
dengan tim reporter Al-Ittihad, selasa (24/12) sore di kantornya mengungkapkan, faktor utama penyebab orang melakukan korupsi adalah mental. Karena terdorong dengan modernisasi jaman, banyak orang yang ingin memenuhi segala
kebutuhannya. Seringkali kebutuhan itu tidak selaras dengan nominal pemasukan
yang didapat. Kondisi itulah yang menurut
beliau bisa membawa seseorang untuk bertindak melanggar hukum, seperti korupsi.
Nur
Chozin menyebutkan, untuk konteks
Indonesia langkah pemerintah dalam menindak korupsi sudah cukup tepat. Dengan terbentuknya
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), segala tindak pidana korupsi direspons
dengan cepat dan tepat. Langkah-langkah penindakan pun sudah sangat sering
dilakukan oleh KPK.
“Pemerintah
saya kira sudah bagus merespons tindakan korupsi oleh oknum pejabat. Terbukti,
banyak kasus korupsi yang berhasil diungkap oleh KPK,” beber Kapolsek.
Kapolsek
yang sering menjadi khotib shalat Jum’at ini menambahkan, modus yang sering
dilakukan oleh koruptor dalam melancarkan aksinya adalah dengan memanfaatkan
jabatan. Seringkali oknum pejabat melakukan korupsi karena memiliki kesempatan
terkait jabatannya.
“Jabatanlah yang sering membuat banyak orang tergiur dan terpengaruh melakukan korupsi,” ungkapnya lagi.
Kapolsek asli Bojonegoro ini juga menyuarakan, semua
pihak hendaknya harus lebih berhati-hati saat dikarunia sebuah jabatan. Karena
seringkali, tindak kejahatan terjadi lantaran kesempatan. Jika semua orang
menyadari dan mengikuti aturan, maka beliau optimistis segala bentuk kejahatan, termasuk korupsi akan bsia diminimalisir.
“Semua
pihak, terutama yang sedang dikarunia sebuah jabatan harus selalu hati-hati.
Jangan sampai tergiur untuk melakukan korupsi,” tegas Kapolsek .
Namun
begitu, ia menegaskan, setiap kasus korupsi harus selalu ditindak-lanjuti dengan tetap
mengacu pada hukum yang berlaku. Tekait dengan hukuman apa yang pantas untuk koruptor, Kapolsek menilai
semuanya berlandas pada hukum yang berlaku.
Kapolsek
juga berpesan kepada semua pelajar di Indoensia untuk tetap fokus pada tanggung
jawab utamanya, yaitu belajar. Beliau menghimbau agar semua pelajar tidak mudah
tergoda globalisasi berupa tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri.
Golongan pelajar menurut beliau harus mampu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya,
sebagaimana pernh disebutkan dalam sebuah maqolah, ‘Waktu itu bagaikan pedang’.
“Ingat
waktu itu ibarat pedang. Jadi bagi kalangan pelajar, manfaatkanlah waktu kalian
dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai tergoda untuk melakukan tindakan-tindakan
yang merugikan diri sendiri,” pungkas Kapolsek. (Rohmah/Khilya/Ummu)
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar