(Catatanwariot.wordpres.com) |
Beberapa
malam terakhir, di depan musholla
Al Barmawy, dua orang santri, Zaeni dan Tadho sedang terlibat perdebatan sengit. Layakanya anggota dewan, mereka
saling ngotot mempertahankan argumen masing-masing.
Malam pertama
Tadho :”Zaen, aku punya tebakan. Jika Ponpes NTI sedang mati lampu dan di depan musholla ada
lampu lentera dan lilin. Apa yang kamu nyalakan
terlebih dahulu???”
Zaeni :”Lampu lenteranya dulu”
Tadho :”salah!”
Zaeni :”Kalau begitu lilinya dulu”
Tadho :”Juga salah”
Zaeni :”Apa donk?”
Tadho :”Za korek apinya dulu”
Zaeni :”Ah,kamu” awas ya nanti tak balas”
Malam kedua
Zaeni :”Dho, gimana cara memasukkan gajah dalam lemari???”
Tadho :”Ah, gampang, lemari dibuka, Gajahnya dimasukkan, lalu lemarinya ditutup”
Zaeni :”Bener, tumben pinter loe. Lalu gimana caranya
memasukkan Kudanil ke dalam lemari?”
Tadho :”Za,seperi tadi”
Zaeni :”Yaaaa, goblok lagi. Yang betul lemari dibuka, Gajahnya dikeluarkan, lalu Kudanil dimasukkan, terus pintu ditutup.”
Tadho :”Kamu yang goblok, itu kalau lemarinya
kecil,kalau lemarinya gede kan Gajahnya gak perlu dikeluarin?”
Zaeni :”Terserah deh, pokoknya kamu salah”
Malam ketiga
Tadho :”Masih berani tebakan sama aku?”
Zaeni :”Masih berani”
Tadho :”Emangnya kamu punya
tebakan?”
Zaeni :”Gua jiwa laki, bukan pengecut, rungokno”
Tadho :”Zow ndan,tak rungokke rek”
Zaeni :”Kenapa bajak laut selalu menutup mata
kirinya. Kenapa hayoo, kok nggak mata kanannya yang ditutup?”
Tadho :”Za biar keren”
Zaeni :”Aduh rek,,,,rek, koplak. Seng bener karena untuk
melihat arah dengan teropong, kalau matanya nggak ketutup satu penglihatanya pasti kurang fokus, begitu!”
Tadho :”Tapi kalau mata kanannya yang ditutup pasti juga
fokus kan???”
Zaeni :”Oh....iza za????????!!!!!!!!!!!!!!!”
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar