Marhaban ya
Ulil Absor
Tentangmu akan
selalu tercatat
Setelah kau
tapakkan kedua kaki dengan hati yang lunak
Untukmu yang
merasa sombong dan dengki
Luluh dengan pancaran
sinarnya
Untukmu yang
merasa lemah tak berdaya
Mulailah
menggali jalannya
Inilah tempatmu
Yang engkau
cari selama ini
Yang engkau
impi-impikan wanginya
Aroma
kejernihan tercium dari segala penjuru
Hadiahkan
hidayah dari Tuhanmu
Marhaban ya
Ulil Absar
Andai saja engkau
tahu
Debu
menyelimuti hampir sekujur badanmu
Raga tak mampu
merasa
Akal tak mampu
menjangkau
Selalu saja terselimuti
kabut
Angkara murka berceceran
Hadirkan sejuta
kebiadaban
Keranda
kematian telah menunggu
Untukmu ya Ulil
Absar
Tertatih engkau
berjalan
Erangkan
tangisan pilu
Rebah diantara
rumput-rumput pesantren
Celotehkan
syair-syair sejukkan jiwa
Inilah kuburmu
Nan selalu menguntit
setiap langkah
Tentang keesaan,
keagungan dan keadilan
Ambillah amanahmu,
ya Ulil Absor
Oleh : Bledeg
Biru
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar