Drs. H. Kaswadi, M. Hum (Foto : Ma'ruf) |
Mungkin tidak banyak yang tahu
siapa sosok sebenarnya dari bapak H. Kaswadi, kepala Sekolah MTs Ulumiyah.
Kepribadiannya yang cenderung low profile membuat orang akan berpikir simpel
tentang beliau. Apalagi, sebelum diawali, beliau juga terkesan tidak banyak
cakap. Namun, siapa sangka, selain sebagai kepala sekolah, beliau ternyata juga
nyambi mengajar pada universitas terkemuka di Surabaya, alias dosen. Hem, luar
biasa, kepala sekolah yang nyambi sebagai dosen,
Berbagai gelar akademis , saat ini
sudah berhasil disandang oleh ayah dari Bulkis Kanaya dan Zamzam Zuhaerudin
Anas ini. Beliau mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Sebelas Maret (USM)
Solo. Kemudian pada tahun 1998, magister Sastra Indoensia juga berhasil diraih
dari Unversitas Gajah Mada (UGM). Bahkan, pada saat lulus dari USM pada tahun
1991, beliau mendapatkan predikat sarjana terbaik. Wow, pencapaian yang sangat
layak untuk dijadikan isnpirasi.
Saat ditemui reporter Al-Ittihad,
Kamis (9/5), beliau mengungkapkan, pendidikan adalah hal yang harus
dikedepankan dalam hidup. Dengan pendidikan, maka segala sikap dan tindakan
akan memiliki takaran yang jelas sesuai dengan norma yang berlaku.
“Menurut saya, pendidikan adalah
hal penting yang harus dimiliki oleh siapapun. Karena dengan hal itu, setiap
orang akan mampu menilai mana yang baik dan tepat bagi dirinya,” kata penuka
sayur asem ini diplomatis.
Bapak H. Kaswadi termasuk kutu
buku. Berbagai jenis buku dari sejumlah pengarang berhasil bertengger di perpustakaan
pribadinya. Tidak heran, beliau memiliki pengatahuan luas, tentang apapun.
Bahkan, bagi siswa-siswinya, bapak Kaswadi adalah jendela dunia. Itu lantaran,
hal apapum bisa terjawab dengan mudah oleh beliau.
“Memang salah satu hobi berat saya
adalah membaca. Membaca apa saja, yang terpenting adalah memberikan vitamin
bagi otak,” terang beliau serius.
Saat ini, secara regular, beliau
masih aktif sebagai staf pengajar pada Fakultas Sastra Universitas Wijaya
Kusuma (UWKS) Surabaya. Sebuah profesi yang banyak diimpikan orang. Bagi beliau,
mengajar adalah ibadah, lantaran bisa menjadikan seseorang yang belum tahu
menjadi tahu, atau yang sudah tahu menjadi lebih tahu.
Kepala sekolah yang tinggal di Desa
Sugihan Jatirogo ini, mengungkapkan alasan utama beliau menerima amanah menjadi
Kepala Sekolah MTs Ulumiyyah adalah syiar agama. Menurut beliau, MTs Ulumiyyah
memiliki prospektifitas tinggi menjadi sarana penyebaran agama Islam. Apalagi,
sekolah ini juga memiliki fasilitas pesantren, sehingga membuat siswa bisa
belajar lebih dalam tentang ilmu agama.
“Sekolah kita ini prospek lho,
jangan salah kira. Di era sekarang ini, justru banyak masyarakat yang mulai melirik lembaga
pendidikan yag bersanding dengan pesantren. Tujuannnya adalah sebagai benteng
globalisasi. Ini berkaitan dengan upaya pengendalian sosial,” beber beliau
panjang lebar.
Ditanya tentang tokoh idola, kepala
sekolah yang lahir pada 47 tahun silam ini, memiliki pandangan tersendiri.
Semua orang baik adalah idola beliau. Tidak pandang bulu, siapa pun itu, yang
terpenting adalah orang baik.
“Orang baik itu tidak bisa dilihat
dari status atau stratifikasi sosialnya. Sifat baik itu terkait naluri dan
nurani, yang setiap orang tentu memiliki takaran berbeda. Semua orang baik
adalah idola saya,” imbuh bapak H Kaswadi yang juga memiliki cita-cita sebagai
orang baik itu.
Terakhir, bapak H Kaswadi
menyampaikan pesan untuk semua crew Al-Ittihad, agar tetap giat dan semangat dalam
menjalankan tugas. Menurut beliau, manfaat dari itu semua tidak datang
seketika. Namun, bisa jadi akan terasa saat nanti memasuki dunia kerja. Itu
lantaran, menulis merupakan soft skill yang tidak semua orang
memilikinya. Beliau menilai, keberadaan majalah di sekolah kita, akan menjadi
nilai plus dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain. Apalagi, terbukti hampir
100 persen karya yang termuat adalah hasil tulisan siswa sendiri.
“Ini lonjakan sangat besar bagi
sekolah kita. Ingat, sekolah ini baru seumur jagung, namun sudah mampu membuat
gebrakan yang saya sangat yakin siapapun itu, pasti akan merinding melihatnya,”
tandas beliau menutup perbincangan. (Ma’ruf/Ghofur/Ma’sum-Has)
pahalawan ulumiyyah
BalasHapus