Ekstra-kurikuler volly MTs Ulumiyyah yang terhenti sementara karena lapangan rusak (Foto : Djauhari) |
Oh ya sahabat Al-Ittihad, reportase kali ini yang akan disoroti adalah soal lapangan volley yang sudah cukup lama terbengkalai. Selama ini, tidak ada perawatan, baik dari siswa maupun guru. Kondisi itu membuat lapangan rusak dan tidak layak untuk digunakan. Siswa yang hobi bola volly pun terpakasa harus gigit jari untuk bisa menyalurkan hobinya itu.
Bapak Yusuf, guru Olahraga madrasah kita, Rabu (13/11) siang mengungkapkan, lapangan volley idealnya harus segera diperbaiki. Menurut beliau, keberadaan lapangan volley berpengaruh bagi kegiatan non akademik siswa. Selain bisa digunakan untuk bermain volley, lapangan juga bisa digunakan untuk bermain bulu tangkis, futsal dan kegiatan lainnya.
Bapak Yusuf menyebutkan, beberapa pertemuan terakhir, mata pelajarn Olahraga terpaksa diisi dengan jalan-jalan ke luar madrasah. Itu karena kondisi lapangan memang belum memungkinkan untuk digunakan. Namun begitu, mengisi pelajaran Olahraga degan jalan-jalan ke luar lingkungan madrasah, menurut beliau juga positif karena bisa mengenalkan dari dekat kondisi alam di sekeliling madrasah.
“Secepatnya lapangan harus segera diperbaiki,” ungkap beliau singkat.
Selain bapak Yusuf, seorang siswi kelas IX, kak Ismawati juga turut berkomentar. Penghobi bola volley ini berpandangan, kondisi lapangan yang rusak membuat sedih banyak pihak, terutama dari kalangan siswa. Banyak siswa yang terpaksa gigit jari memendam keinginan untuk bisa bermain bola volley karena ketiadaan lapangan.
Dengan belum bisa dipakainya lapangan, maka selama ini kak Ismawati dan teman-temannya terpaksa hanya bermain volley di halaman madrasah, bukan di lapangan sebagaimana mestinya.
“Saya sangat sedih melihat kondisi lapanga volly seperti saat ini. Karena sebenarnya dulu lapangan ini sudah bisa digunakan untuk volley anak-anak. Namun, karena tali netnya putus, akhirnya lapangan tidak bisa digunakan lagi,” ungkap kak ismawati kepada tim reporter Al-Ittihad.
Kak Ismawati menambahkan, ia dan teman-temannya siap jika harus diminta bekerja bakti memperbaiki lapangan. Menurutnya, itu penting agar siswa bisa bermain volley lagi seperti sedia kala.
Selain Bapak Yusuf dan Kak Ismawati, Ibu Zumburiyah, pengampu mata pelajaran Fiqh juga angkat bicara. Beliau merasa kecewa lantaran lapangan volly belum bisa digunakan hingga kini. Menurut beliau, kondisi itu lantaran kurangnya koordinasi antara guru dan siswa untuk membuat atau memperbaiki lapangan agar bisa digunakan kembali.
“Perbaikan lapangan volley idealnya menjadi tanggung-jawab guru olahraga. Mestinya ssiwa bisa dikerahkan untuk kerja bakti memperbaikinya,” jelas Ibu Zumburiyah.
Terkahir, Ibu Zumburiyah meminta semua siswa agar merawat serta menjaga jika lapangan volly nanti sudah diperbaiki. Itu karena lapangan tidak hanya digunakan untuk volly saja, melainkan juga untuk kegiatan ekstra-kurikuler lainnya seperti bulu tangkis, futsal atau Pramuka. (Ma’sum/Abshar/Marom)
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar