Serpihan kisah
Nan jauh di sana negeri tanpa nama
Emas-emas berserakan
Permata berhamburan
Lumbung padi sunggingkan senyuman
Kini semuanya telah berbeda

Raga-raga yang rapuh
Tulang renta itu hanya terbungkus kulit
Terhias anyir aroma darah
Tercambuk cemeti-cemeti bermata api
Jatuh dan terbangun lagi
Terus terulang hingga mata tak bisa lagi terpejam

Jiwa-jiwa yang layu
Selalu tertidur dengan dengkuran menyayat
Impikan kemustahilan
Bisikkan pesan penuh dendam
Tertimbun di bawah lereng Jatisrono

Wahai negeri tanpa nama
Bangkitlah dari tidur panjangmu
Jangan biarkan kebiadaban menginjak-injak martabatmu
Ibu petiwi menunggu teriakanmu
Nestapa hanya irama
Derita hanya bumbunya
Tertawalah
Tertawalah dalam kebesaranmu

Orang-orang bersurban
Yang kini entah dimana keberadaannya
Datanglah membawa senyuman
Hangatkan kami dalam pelukmu
Betapa kami merindukan kedamaian
Tanpa ada lagi darah yang tercecer

Merah putihku
Berkibarlah dan jangan pernah jatuh oleh badai
Semua jiwa dan raga ini akan menangis untukmu
Kobarkan perlawanan dalam setiap hela nafas
Di bawah lereng Jatisrono ini
Warna hijau akan menghiasimu
Wahai merah putihku

Oleh : Bledeg Biru

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
Majalah Al-Ittihad © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top