Selayang pandang MTs Ulumiyyah

Suasana pembelajaran kelas VII A MTs Ulumiyyah (Foto : Saifudin)

MTs ulumiyyah merupaka lembaga pendidikan yang terletak di ujung barat Kecamatan Jatirogo, tepatnya di Desa Kebonharjo. Secara geografis, lembaga ini  berbatasan langsung dengan Kecamatan Sale Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Maksud dan tujuan berdirnya MTs Ulumiyyah adalah untuk menjawab tantangan  dan globalisasi zaman. Lembaga ini lahir didasari oleh keinginan KH. Fatchurrohman, pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatut Tholibin Al-Islamiyyin (PP NTI serta sejumlah dewan asatidz) yang ingin memberikan tambahan ilmu yang bersifat umum kepada para santri.

Hingga saat ini, MTs Ulumiyyah berdiri di bawah naungan Yayasan Al-Barmawy yang sebelumnya dirintis oleh keluarga Bani Ridwan.  Selain keluarga Bani Ridwan, para alumni PP NTI juga bahu-membahu mencurahkan pikiran demi terwujudnya lembaga formil yang bernama MTs Ulumiyyah. Secara falsafah, Ulumiyyah secara lughowi atau bahasa berarti kumpulan dari beberapa ilmu. Maka dari itu, keluarga bani Ridlwan serta alumni memutuska Ulumiyyah, sebagai nama lembaga MTs. Nama Ulumiyyah sendiri merupakan buah pikir dari KH. Fathcurrohman, KH. Wahid serta KH. Zainal Arifin.

Sebenarnya, pada sekitar tahun 1980-an sudah pernah berdiri MTs Ulumiyyah di Kebonharjo, dengan KH. Wachid sebagai kepal sekolahnya. Namun, karena ada beberapa kendala, akhirnya MTs Ulumiiyah yang dulu tidak bisa berlanjut. setelah sekitar dua dekade dari berdirinya MTs Ulumiyyah yang pertama, para sesepuh kyai kembali terbersit untuk merinstis ulang, tentu dengan sistem dan tatanan lebih baik.

Tepat 11 JUni 2010, sekolah ini diresmikan berbarengan dengan pembukaan Masa Orientasi Siswa (MOS). Saat itu, sejumlah Muspika Kecamatan Jatirogo turut hadir, antara lain  Camat Jatirogo, Supriyanto, Kepala KUA yang watku itu dijabat oleh Abdul Salam, serta kepala Desa Kebonharjo, M Bisri. Kepala sekolah yang pertama adalah H. Kaswadi, M. Hum dan hingga kini masih aktif menjabat.

Pertama kai berdiri, tidak banyak siswa yang belajar di sekolah ini. Hanya sekitar 31-an siswa berasal dari berbagai wilayah yang pertama kali mengisi sekolah. Pada tahun kedua, atau tahun ajaran 2011/2012, ada peningkatan siswa denga jumlah relatif sama, sekitar 33-an. Sehingga, total siswa MTs Ulumiyah hingga saat ini berjumlah 64 anak. Sebagian besar siswa juga bermukim atau nyantri di PP NTI. Selain dari wilayah lingkup Jatirogo, banyak juga siswa MTs Ulumiyyah yang berasal dari luar daerah, sepeti Rembang, Blora, Bojonegoro serta Lamongan.

Saat ini, MTs Ulumiyyah baru memiliki tiga gedung, dengan perincian dua ruang difungsikan sebagai kelas, dan satunya lagi sebagai ruang guru. Namun, pada tahun ini, pihak sekolah bersama yayasan berencana melakukan penambahan enam gedung yang beberapa diantaranya difungsikan sebagai ruang kelas, laboratorium bahasa/komputer serta kantor guru dan kepala sekolah.

Meskipun masih dalam kondisi yang  cukup sederhana, berbagai program sekolah yang telah dilakukan terbukti bisa menggedor daya kreatifitas siswa. Berbagai kegiatan ekstra-kurikuler bisa dikatakan cukup membuat sekolah ini memiliki kharakter. Ekstra-kurikuler tersebut antara lain adalah, seni hadroh ‘Layyinul Qulub’, teater dan puisi ‘Sungai Tak Berujung’, Pramuka, paduan suara ‘Matsaul Qolbi’, majalah dinding (Mading) serta yang paling baru adalah penerbitan perdana majalah Al-Ittihad cetak. Seperti program-program lainnya, mayoritas karya yang disajkan dalam Majalah Al-Ittihad merupakan hasil kreasi siswa.    

Dalam jangka pajang, Yayasan Al-Baramay juga sedang merumuskan pendirian Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Insya Allah rencana itu akan direalisasikan paling lambat sekiar dua tahun ke depan. Harapnnya, dengan adanya MAK nanti, keluaran MTs Ulumiyyah bisa langusng melanjutkan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi.

Akhirnya, dengan segala daya upaya serta doa, semoga lembaga ini bisa mencetak keluaran-keluaran terbaik dengan kharakter kuat pada iman, takwa, serta Ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagaimana semboyan kami, memberi pencerahan, membawa perubahan. (Shoim/Siti/Isma)