Reporter Al-Ittihad saat melakukan sesi wawancara dengan camat jatirogo, (17/4). (Foto : Siti)


Dalam era globalisasi zaman seperti saat ini, pergaulan bebas menjadi momok yang menakutkan bagi para orang tua. Pasalnya, sudah banyak oknum remaja yang terjebak di dalamnya karena tidak meiliki filter dalam diri mereka. Kondisi itu memantik berbagai kalangan untuk angkat bicara, termasuk dari ranah brokrasi. Bapak Supriyanto menjadi salah seorang abdi negara yang menyuarakan pendapat. Berikut petikan wawancara tim reporter Al-Ittihad dengan bapak Supriyanto, pada Jum’at (12/4) lalu.

Al-Ittihad       : Menurut bapak, apa yang dimaksud dengan pergaulan bebas?
Pak camat  : Pergaulan bebas itu proses interaksi, baik sesama maupun antar lawan jenis dengan tanpa mengindahkan norma atau aturan yang berlaku.
Al-Ittihad      : Apa yang menyebabkan pergaulan bebas itu mudah terjadi pada era kini?
Pak camat : Pergaulan bebas terjadi, lantaran pengaruh perkembangan ilmu teknologi dan pengetahuan yang sudah semakin canggih. Remaja sekarang, kurang bisa menyikapi perkembangan zaman. Mereka justru banyak dikendalikan, bukan mengendalikan.
Al-Ittihad     : Apa sebenarnya dampak negaitf dari pergaulan bebas di kalangan remaja?
Pak camat : Cukup banyak. Beberapa diantaranya yang cukup ekstrim tentu penyalahgunaan narkoba, judi serta tindakan melawan hukum atau kriminal seperti pencurian kendaraan. Itu sudah menjadi hal biasa bagi para sebagian remaja zaman sekarang.
Al-Ittihad     : Menurut anda, faktor apa saja yang menyebabkan tidak terkendalinya pergaulan bebas?
Pak camat  : Banyak. Beberapa diantaranya adalah faktor perhatian orang tua. Seringkali para orang tua hanya mencukupi kebutuhan materi anak, tanpa memikirkan bentuk kaish sayang dan perhatian secara psikis.
Al-Ittihad       : Bagaimana langkah preventif untuk mengatasi pergaulan bebas?
Pak camat : Perlu adanya bimbingan, pembekalan, penanaman nilai agama. Semua itu bermuara pada ketaatan terhadap hukum, baik agam maupun negara. Selain itu, kegiatan ekstra-kurikuler sekolah serta keorganisasian, juga bisa menjadi benteng tangguh terhdap pergaulan bebas.
Al-ittihad    : Pertanyaan terakhir, menurut anda, apa relevansi pondok pesantren dan kenakalan remaja?
Pak camat   : Pertanyaan bagus. Sebagai basis ilmu agama, pesantren tentu diharapkan peranannya sebagai filter globalisasi.   Karena dalam pesantren, remaja akan diajari bagaimana berakhlak. Menurut  saya, itu menjadi salah satu kunci menyikapi globalisasi zaman.


(Isma/Siti/Faiz)

1 komentar Blogger 1 Facebook

  1. Entah kenapa... hari nie kat office teringat blog nie.

    .. kat kantin tadi pon teringat blog nie.. naik
    keta pon teringat blog nie... awak ada calit minyak senyonnyong ke kat
    homepage ?? :) lawak jer .. tahniah post yang menarik.
    .

    Feel free to visit my blog: Affiliate Percuma

    BalasHapus

 
Majalah Al-Ittihad © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top